“GREEN PRODUCTION?”

Weekly Sharing : December 11th 2012
by: Putri 2010

Green production adalah hal yang kini sedang diusahakan oleh berbagai macam industri di dunia. Hal ini menjadi penting karena green production adalah salah satu upaya untuk menjadikan proses produksi menjadi ramah lingkungan dan yang paling penting memberikan keuntungan. Awalnya yang dulu dijadikan perhatian khusus adalah waste treatment, semua orang berlomba-lomba untuk mencari cara mengolah limbah agar apabila dibuang dapat sesuai dengan beban lingkungan. Tapi kini dengan semakin terbukanya pandangan-pandangan baru, hal tersebut sudah dianggap kuno. Hal yang dapat dilakukan oleh manusia modern sekarang ini adalah melakukan usaha green production. Green production adalah suatu usaha untuk meminimalisasi atau meniadakan limbah, mengurangi resiko baik yang ditimbulkan oleh proses maupun bahan, serta mengefisiensikan penggunaan energi dalam proses produksi.

Teknik green production meliputi pengurangan sumber pencemar dan daur ulang. Teknik dalam pengurangan sumber pencemar adalah dengan melakukan kajian terhadap teknologi, tatacara operasi, pengurangan bahan baku berbahaya, atau mensubstitusi bahan baku berbahaya. Sedangkan teknik daur ulang adalah dengan cara reuse dan recycle.

Green production mempunyai keterkaitan dengan green chemistry. Green chemistry itu sendiri adalah suatu usaha kajian desain, manufacture, dan penggunaaan produk kimia untuk mengurangi dampak berbahaya dari bahan kimia.

Contoh aplikasi green production adalah sebagai berikut,
Suatu perusahaan machining industry mengindikasi adanya proses yang menyebabkan terbuangnya limbah cutting oil (semacam lubricant/ pelumas) dalam proses pemotongan logam. Perusahaan tersebut melakukan analisis dan menemukan 2 opsi solusi.Pertama, perusahaan tersebut dapat menggunakan stainless steel filter untuk mengambil cutting oil dan untuk selanjutnya dapat di treatment untuk direcycle dalam proses kembali. Kedua perusahaan tersebut dapat menggunakan circular scraper yang digunakan untuk membersihkan logam dan mesin dari sisa cutting oil dan selanjutnya dapat diproses kembali untuk direcycle dalam proses.

Setelah melakukan studi kelayakan, akhirnya perusahaan tersebut memilih opsi pertama dengan alasan biaya operasionalnya lebih murah dan tidak menyebabkan kecacatan produk seperti opsi kedua yang menggunakan circular scraper.

Green production ini bukan suatu hal yang dapat dipandang dari satu sisi saja, green production mempunyai keterkaitan yang erat antara aspek lingkungan, keselamatan, efisiensi, dan juga keuntungan. Ya..keuntungan, kenapa sekarang ini industri-industri berlomba untuk melakukan green production? Challengenya adalah menaikkan profit sekaligus berkontribusi untuk lingkungan yang sekali lagi akan berimbas pada profit.

Climate Smart Leader 2012

Alhamdulillah, tahun ini saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu finalist Climate Smart Leader 2012 atau yang biasa disebut dengan CSL 2012. Setelah berkali-kali kirim ke sana kemari ditolak muluk haha.



CSL 2012 ini adalah program tahunan yang diadakan oleh Yasasan Pembangunan Berkelanjutan (YPB) sebagai sarana kaum muda (15-24 tahun) untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Tahun ini, fokus tema yang diangkat dalam program ini adalah ‘Sustainable Cities’ dalam rangka menghadapi permasalahan lingkungan kota terkait dengan melonjaknya pertumbuhan penduduk setiap tahun.

Proyek yang saya ajukan di kompetisi ini sebenarnya sangat sederhana. Bahkan untuk seorang mahasiswa Teknik Kimia UGM, proyek yang saya ajukan sama sekali tidak ada bau bau ke-Tekim-annya. Proyek saya adalah proyek pendidikan pengolahan sampah yang dikemas dalam bentuk pemilihan duta lingkungan. Awalnya, nama proyek saya ini adalah Little Green Ambassadors, namun kemudian diubah menjadi School Green Ambassadors dengan tag line, ‘We are green and we are happy’.

Setelah terpilihnya saya dan 23 finalis lainnya dalam program ini, kami berkesempatan untuk memperluas ilmu kami mengenai ‘pembangunan berkelanjutan’ dalam CSL Camp yang diadakan pada November 2012 yang lalu di Jakarta Selatan.

Saya berangkat naik kereta, pulang naik pesawat *penting*, dan akhirnya saya berkesempatan untuk mengenal kota Jakarta lebih dekat. Yang lebih penting lagi adalah, saya berhasil liat M O N A S :D *penting*. Maaf yaa, kalau agak katrok apa ndeso gitu, tapi saya lewat beberapa kali Jakarta tapi nggak pernah liat Monas nya. Jadi maaf yaa, maaf maaf.

Hehe

Nah, jadi saya di Jakarta selama seminggu penuh dengan jadwal yang padat sekali dari pagi sampai malam untuk mendengarkan kuliah kuliah yang sama sekali nggak ada Tekim-nya. Saya jadi berasa kopong gitu, soalnya selama saya mendengarkan kuliah tentang kota dan lingkungan saya merindukan pusing ngeliatin cacing-cacing integral, cooling tower, proses transfer, ngitung kalor *pencitraan*, dan obrolan dengan bahasa tekim. Saya seminggu di Jakarta harus berbicara dengan bahasa lokal, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar agar semua orang paham bukan bahasa Tekim *haha, beneran ini rasanya aneh*. Terkadang mau ketawa sendiri yang saya yakin orang orang Tekim berpikiran sama, tapi di sana nggak ada orang Tekim, jadi nanti kalau saya ketawa, nanti saya ndembik sendiri haha.

Oke, kembali ke topik.

Apa yang kami pelajari di CSL adalah sesuatu yang terkadang tidak pernah terpikirkan oleh saya. Saya belajar banyak hal dari sana. Saya belajar, bahwa masalah lingkungan itu bukan semata-mata masalah pencemaran udara, global warming, dan hilangnya spesies-spesies langka dari muka bumi. Tapi juga terkait dengan masalah kependudukan, kesenjangan sosial, juga KEMISKINAN. Saya menyadari bahwa hampir masalah yang ada di dunia ini bersumber dari ketidakpedulian manusia akan alamnya.

Saya beri contoh, 

Satu, kita semua sepakat untuk mengakui bahwa orang-orang Papua dan Maluku adalah orang orang yang gemar berpesta dan mabuk-mabukan. Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud rasis, tapi memang kenyataannya begitu. Tapi tidak semua orang Papua dan Maluku suka berpesta dan bermabuk ria. Beberapa orang Papua yang saya kenal adalah orang yang sangat baik. 
Nah sebenarnya kebiasaan tersebut bermula dari usaha pemerintah untuk mengentaskan ‘kemiskinan’ di Papua.

Bagi pemerintah, orang miskin adalah orang yang rumahnya tidak bermarmer, penghasilan dibawah sekian rupiah, tidak memiliki akses komunikasi, tidak memiliki sekian motor, bla bla bla. Namun, ternyata bagi masyarakat Papua, mereka adalah orang yang sangat kaya. Mereka punya rumah yang nyaman bagi mereka, kemudahan mendapatkan makanan dari sumber daya alam mereka, air berlimpah, apa yang kurang?

Kemudian pemerintah dengan niat baik, ingin mengatasi masalah ‘kemiskinan’ di Papua dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai, alias uang. Pahamkah Anda, bahwa ketika kebutuhan primer dan sekunder Anda telah terpenuhi dan Anda menerima uang yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan Anda, apakah yang akan Anda beli?? Jawabannya adalah kebutuhan tersier. Yaitu kebutuhan untuk bergembira ria.

Nah, bagi orang Papua, kebutuhan tersier mereka itu adalah minuman keras. Mereka tidak butuh uang untuk membeli makanan lagi, mereka sudah punya banyak, mereka juga tidak butuh membangun rumah bertembok, rumah mereka sudah cukup nyaman, jadilah mereka membeli minuman keras untuk bergembira.

Minuman keras itu katanya selain membuat mabuk juga membuat ketagihan, akhirnya masyarakat Papua menjadi ketergantungan akan uang untuk membeli minuman keras. Maka mereka mulai melakukan apapun untuk mendapatkan uang untuk membeli minuman keras. Bahkan ada cerita kalau seorang Papua pernah menjual berhektar-hektar tanahnya pada sebuah perusahaan hanya untuk ditukar dengan 12 kerat minuman keras ._. Mulai dari sinilah masalah lingkungan dimulai. Yaitu ketika manusia tidak melihat alam sebagai kekayaan, tapi uang. Sehingga mereka rela menjual alam mereka untuk mendapatkan uang.

Itu sama seperti mayoritas perusahaan-perusahaan yang ada sekarang. Padahal pada akhirnya nanti, ketika semua orang memiliki uang dan udara mulai tercemar berat, kita tidak bisa menghirup uang agar bisa bernafas, ketika air-air tercemar dan ikan-ikan mati, tanah tercemar dan menjadi gersang, kita tidak bisa memakan uang untuk keberlangsungan hidup kita 

Itu inti dari pelajaran yang saya dapat di CSL Camp, itu dan masih banyak lagi. Di hari keempat, kami melakukan observasi di sekitaran Kota Jakarta. Kami melihat berbagai macam tempat dan meninjau dari berbagai macam aspek keberlanjutannya. Kami mengobservasi sistem transportasi, tempat-tempat umum seperti mall dan pasar, perumahaan kumuh dan mewah. Kami mencoba membandingkan, dan melihat akar permasalahan dari sebuah Kota Jakarta.

Kami jadi paham mengenai masalah yang sedang manusia modern ini hadapi. Butuh banyak perbaikan, butuh banyak usaha, butuh banyak keberanian. Untuk melawan sistem, melawan arus mainstream dan me-mainstream kan arus perubahan untuk kebaikan 

Senang sekali dapat merasakan kesempatan untuk menjadi finalis CSL tahun ini. Saya mendapatkan banyak teman. Teman teman yang bervisi dan bermisi sama, dengan pemahaman yang sama. Di sini kami membangun semangat, membangun persahabatan, membentuk jejaring kaum muda yang peduli terhadap sesama 

Senang sekali tak akan pernah terlupa.

Hari terakhir kami, kami dipaksa untuk mengatakan apa yang kami pikir dan rasa kepada 23 finalis lainnya. Esoknya, kami berpisah, menuju kota kami masing-masing, melaksanakan proyek masing-masing dengan hati yang berdegup kencang dengan semangat 

Terimakasih CSL.

Salam TAKE ACTION! *highfive*

Melisa Pramesti Dewi

Finalist CSL 2012 bersama Pak Emil Salim :)



School Green Ambassadors - Playing Big Ecofunopoly

GamaEARTH sebagai komunitas mahasiswa yang peduli akan isu sustainable development mulai mengadakan "ekspansi" ke luar kampus tahun ini secara resmi. Setelah berbagai macam kegiatan yang telah kami lakukan di Jurusan Teknik Kimia dan Fakultas Teknik, kali ini GamaEARTH mulai menyebarkan pentingnya isu Sustainable Development ke masyarakat luas.

Kegiatan penutup akhir tahun 2012 ini bernama School Green Ambassadors, sebuah rangkaian kegiatan untuk mengenalkan dan menanamkan konsep cinta lingkungan sejak dini kepada anak-anak di SMP 5 Yogyakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh Melisa Pramesti Dewi (Jurusan Teknik Kimia UGM angkatan 2010). Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan juga pihak luar yang terlihat dengan diterimanya kegiatan ini sebagai finalis dalam Climate Smart Leader 2012.

Pembentukan karakter anak dimulai sejak usia dini, dengan dikenalkannya kebiasaan cinta lingkungan sejak kecil maka kegiatan yang terlihat sepele ini akan dapat menghasilkan efek jangka panjang yang sangat besar. Sebanyak 20 orang ambassador diharapkan akan menjadi agent of change di kelas mereka masing-masing setelah mengikuti rangkaian acara interaktif dan edukatif dari tim SGA selama 2 bulan ke depan. Konsep pengenalan isu lingkungan dibuat se-interaktif dan semenarik mungkin dengan tujuan agar anak-anak merasa enjoy selama mengikuti kegiatan ini sehingga mereka akan menangkap berbagai wawasan baru tentang lingkungan dan pentingnya untuk menjaga kondisi lingkungan dengan lebih mudah.

Rangkaian kegiatan diawali dengan seleksi ambassador sampai terpilih masing-masing 1 orang perwakilan dari setiap kelas. Seluruh ambassador terpilih akan mengikuti rangkaian acara SGA secara gratis, yang meliputi permainan berwawasan lingkungan, diskusi interaktif tentang isu lingkungan, dan tur ke lokasi-lokasi ecotour.

Kegiatan pertama yang diberikan kepada para Ambassador ini adalah bermain big Ecofunopoly bersama-sama pada tanggal 15 Desember yang lalu. Ecofunopoly adalah permainan monopoly yang telah dimodifikasi sehingga seluruh aspek dalam permainan ini berhubungan dengan isu-isu lingkungan, dalam hal ini tentang pemanasan global. Dikatakan "big" karena untuk memainkan monopoly ini digunakan dadu yang super besar, dengan manusia sebagai bidaknya. :)

Para Ambassador Terlihat Antusias Mendengarkan Penjelasan dari Melisa Tentang Aturan Permainan Ecofunopoly.

Acara dimulai pk 09.00 di aula SMP 5 Yogyakarta. Para Ambassador dibagi menjadi 5 kelompok yang akan saling beradu dalam permainan Ecofunopoly. Permainan edukatif ini adalah karya salah seorang teman kami yangsangat berprestasi, Annisa Hasanah (mahasiswa IPB). Di samping menyenangkan, Ecofunopoly memberi banyak wawasan baru bagi anak-anak mengenai kondisi lingkungan saat ini dan apa langkah kecil berdampak besar yang dapat mereka lakukan untuk ikut menyelamatkan bumi.

 Para Ambassador Bermain Ecofunopoly

Kegiatan pertama ini bisa dibilang sangat sukses yang terlihat dari antusias para Ambassador dalam mengikuti acara ini.Satu hal yang dapat kita petik dalam acara ini adalah, jangan meremehkan suatu tindakan yang kecil, karena semua penyelesaian masalah rumit selalu dimulai dengan suatu tindakan kecil. :) Para Ambassador akan kembali mengikuti rangkaian acara SGA pada tanggal 22 Desember dengan agenda: Diskusi Interaktif/Weekly Sharing. 

 Para Ambassador Berfoto Bersama Tim SGA di Akhir Acara

Pak Dib, Sang Inovator Dari Purworejo

Pak Dib, Sang Inovator Dari Purworejo
Oleh: Arief 2010

Every journey has its own story, tidak terkecuali dengan perjalanan beberapa teman Gama Earth beberapa pekan yang lalu ke Purworejo. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk berpartisipasi dalam proyek Chain Center untuk melakukan pendampingan pada acara Pekan Purworejo Expo 2012.  



Lalu bagaimana jalannya Purworejo Expo?  Apakah stand-stand yang ditampilkan sangat menarik?

Well, let’s put that aside, karena yang bakal kita  bahas disini adalah seorang sosok inspiratif yang Gama Earth temui saat berada di Purworejo. Dialah Bambang Setiawan Siswosudibyo atau akrab dipanggil Pak Dib. Pak Dib inilah alasan dari gama Earth berada di Purworejo Expo 2012.

Pak Dib adalah seorang inovator yang berhasil menciptakan sebuah alat gasifikasi biomassa sebagai alternatif sumber energi baru di Indonesia. Gasifikasi adalah suatu proses pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan gas karbonmonoksida dan hidrogen (produk ini sering disebut sebagai synthesis gas) yang dapat digunakan sebagai alternatif energi yang potensial.




Di usianya tidak tergolong muda dan dengan latar belakang pendidikan yang tidak terlalu tinggi, Pak Dib mampu menciptakan suatu alat yang mungkin sebagian dari kita tidak pernah memikirkannya. Disamping kreatifitasnya yang sangat luar biasa, ada hal lain yang perlu kita contoh dari sosok Pak Dib, yaitu semangat dan kepeduliannya yang sangat besar terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya. Meskipun tidak mendapat dukungan, Pak Dib berusaha mewujudkan imajinasinya ini  untuk menjadi suatu kenyataan. Pembuatan alat gasifikasi ini bukanlah pekerjaan mudah, Pak Dib harus mencari sebagian komponen dari alat ini di tukang loak, bahkan sebagian komponen yang lain beliau dapat sebagai pinjaman dari temannya.

Selain alat gasifikasi ini, Pak Dib juga telah berhasil menciptakan inovasi dibidang penghematan bahan bakar kendaraan bermotor melalui steam reforming yang telah mendapat berbagai penghargaan.

So guys, apakah sebagai generasi muda kita hanya bisa diam berpangku tangan dan acuh terhadap permasalahan yang ada di sekitar kita? Kalau Pak Dib saja bisa, mengapa kita tidak? As long as we have passion, faith and are willing to work had, there’s nothing we can’t achieve in this world.

Salam.

Renewable Energy Conference

Hello everyone!
Hari kamis tanggal 15 November 2012, GamaEARTH baru saja menghadiri suatu acara yang sangat menarik yaitu Renewable Energy Conference yang diadakan oleh teman-teman dari KAMASE (Kelompok Mahasiswa Sentra Energi) Jurusan Teknik Fisika UGM. Acara ini dihadiri oleh tiga kelompok mahasiswa yaitu GamaEARTH, Agritech Study Club, dan KAMASE sendiri sebagai tuan rumah. Dalam pertemuan tersebut terdapat dua agenda utama yaitu sharing tentang proyek-proyek energi terbarukan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok dan juga ada diskusi yang bertema bakti UGM untuk negeri melalui pengembangan energi terbarukan.
Acara ini diawali dengan sharing dari teman-teman KAMASE tentang proyek yang sudah mereka lakukan yaitu tentang pengembangan pikohidro di daerah Banjarnegara. Pikohidro ini seperti mikrohidro yaitu memanfaatkan adanya aliran air yang menggerakkan turbin dan akhirnya dapat menghasilkan listrik. Nah, pikohidro ini dimanfaatkan untuk penerangan jalan dan kegiatan-kegiatan UMKM budidaya jamur di sana. Selain proyek pikohidro, mereka juga mempresentasikan tentang Solar Power Water Pumping System yang diaplikasikan di daerah Panggang, Gunungkidul. Jadi dalam proyek ini energi yang berasal dari matahari digunakan untuk memompa air dari sumbernya yang terletak jauh dari pemukiman warga.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sharing dari teman-teman Agritech Study Club (ASC). ASC ini adalah kelompok mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian yang tentu banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan hasil pertanian. ASC mempresentasikan tentang salah satu proyek mereka yaitu pembuatan biodiesel dengan minyak goreng curah. Teman-teman ASC ini mengembangkan biodiesel yang berbahan minyak goreng curah yang secara kualitas termasuk rendah karena hanya melewati satu kali penyaringan.
            Nah, setelah itu GamaEARTH juga ikut sharing tentang proyek yang telah kami laksanakan yaitu tentang pembuatan biogas dari limbah buah Pasar Gemah Ripah, Gamping. GamaEARTH yang diwakili oleh mbak Nisa Finidhama Palestine menjelaskan tentang pembuatan biogas dari limbah pasar tersebut dan juga bagaimana cara pemilahan sampah yang dilakukan di pasar tersebut. Jadi, selain biogas dari limbah sampah ini juga dihasilkan pupuk kompos dan jus buah yang didapat dari buah dengan tergolong masih layak dikonsumsi.
            Tidak hanya sampai di situ, acara dilanjutkan dengan diskusi yang bertema bakti UGM untuk negeri melalui pengembangan energi terbarukan. Pada diskusi ini dari tiga kelompok mahasiswa ini mendiskusikan tentang tujuan yang bisa dicapai bersama. Dari ketiganya memiliki bidang ilmu yang berbeda-beda, hal ini sangat memungkinkan untuk GamaEARTH, ASC, dan KAMASE untuk bisa bekerja sama dan saling melengkapi sesuai keahliannya. Pada intinya visi dari GamaEARTH, ASC, dan KAMASE ini sama yaitu ingin mengabdi kepada masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada dan diharapkan akan dapat bekerjasama membangun sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat. Konferensi ini juga menjadi ajang untuk silaturahmi dari kelompok-kelompok mahasiswa yang bergerak di bidang energi terbarukan dan saling bertukar pikiran. Dari diskusi ini diharapkan hubungan antara kelompok-kelompok terus terjalin dan diharapkan akan ada forum komunikasi rutin bersama sehingga keberadaan dari ketiga kelompok ini juga akan memberi manfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi orang banyak serta tentu saja membantu pengembangan energi terbarukan bagi negeri tercinta ini :D

Makrab GE 2012: Sustainable Ecotourism [Part 1]

Good day everyone!
Tanggal 13-14 Oktober kemarin, kami baru aja mengadakan Makrab, alias Malam Keakraban. Acara ini memang rutin kami adakan sebagai sarana untuk, as the title says, mengakrabkan para anggota GamaEARTH, khususnya anggota GE 'bangkot' dan GE 'baru'.

Mau tau kami ngapain aja? Simak, ya!

Makrab paling nggak biasa ini dimulai dari keberangkatan kami pada hari Sabtu (13/10) dari kampus kami tercinta, Fakultas Teknik UGM. Lho kok nggak biasa? Soalnya biasanya Makrab GE itu ke tempat-tempat di dataran tinggi, seperti Samigaluh. Nah Makrab GE kali ini kami adakan di dataran yang agak rendah, lebih tepatnya pantai, lebih tepatnya lagi Pantai Kukup. Kenapa kok di pantai Kukup? Ah nanya melulu, disimak aja~

Anyway, kami berangkat dari FT UGM menggunakan bis sewaan. Berhubung bujet yang terbatas anak GE semuanya menentang pemakaian CFC berlebihan, jadilah bis yang kami sewa nggak pakai AC.

Penampakan bisnya. Nggak kalah kok sama bis ber-AC. Ada dangdut koplonya segala.

Perjalanan dari FT UGM ke Wonosari memakan waktu kurang lebih dua jam, dan syukurlah kami sampai di tempat tujuan dengan selamat dan banjir keringat.  After taking a little rest, berhubung kami ini norak-norak, kami langsung menuju pantai dan main air. Tapi kami nggak cuman main air kok. Di sini juga kami sempatkan untuk bertukar pikiran di Weekly Sharing: Special Edition tentang water footprint. Mau tau water footprint itu apa? Mau tau aja apa mau tau banget? Anyways, itu nggak akan saya bahas di sini, nanti aja di Part 2 ya~

Penampakan Pantai Kukup di sore hari

Weekly Sharing: Special Edition, on the silky soft sand, under the lukewarm sun

Kami main di pantai sampai matahari hampir terbenam. Setelah istirahat dan makan bersama, ada acara yang sebelumnya nggak pernah diadakan di Makrab GE yang manapun (hence the 'unusual'), yaitu acara pelantikan. Karena namanya pelantikan, acara ini memang ditujukan untuk inaugurasi anggota GE baru secara simbolis. Acaranya biasa kok, seperti pelantikan pada umumnya, push-up 100 kali, sit-up 100 kali, guling-guling di atas pasir, diceburin ke laut, dicambukin....nggak ding. Di GamaEARTH nggak ada senioritas kok, semuanya setara, cuman a matter of siapa duluan masuk siapa belakangan.

Foto-foto di atas diambil ketika acara pelantikan berlangsung. Jadi mata anggota-anggota barunya ditutup, lalu hanya dipandu dengan menggunakan suara ke tempat pelantikan, lalu pelantikan berlangsung dengan para anggota melemparkan bola berisi air yang merupakan simbol dari cita-cita dan apa yang ingin mereka capai bersama GE sekuat tenaga, saking kuatnya airnya sampai bercipratan ke panitia :|

Pelantikan yang agak geje pun selesai, dan dimulailah sesi bakar-bakaran. Meskipun sebagian besar jagung akhirnya malah berubah menjadi bahan bakar (baca: jatuh ke arang dan nasibnya tidak terselamatkan), tapi semuanya kebagian jagung bakar kok :). By the way, bakar-bakaran ini juga diselingi beberapa sesi curhat  colongan dan isak tangis....karena matanya kena asep. Abis bebakaran, ada yang ngurusin PKM, ada juga yang mengingat masa kecil dengan bermain ninja-ninjaan pake sarung. 

Coba tebak siapaaa?

Malam pun melarut dan semua terlelap, beristirahat untuk esok hari yang lebih cerah. 

Keesokan harinya dibuka dengan senam dari Mbak Instruktur yang katanya dulu juara SKJ waktu SD, namanya Putri Nur Fitasari. Senam ini dilakukan di pinggir pantai, sambil menghirup udara pagi yang segar, senam dimulai dan diakhiri dengan semangat (kayaknya sih).

Oh iya, di sini kita juga ngadain sedikit surprise buat Dodo Fadhila El Discha yang berulang tahun hari itu. Jadi si Dodo Dhila ditutup matanya lalu disuruh berjalan ke suatu tempat, lalu penutup matanya dibuka dan di pasir sudah ada tulisan ucapan selamat ulang tahun buat Dodo Dhila. Surprise!

Joyeux anniversaire, Dodo Dhila!

Ada acara bersih-bersih pantai juga. Ternyata sampah yang ditemukan sungguh tidak terduga. Banyak sampah plastik atau kotak rokok sih biasa, ini sampai ada sendal bekas, ban bocor, bungkus Baygon (?), dan lain sebagainya. Pembersihan pantai ini dilakukan berpasang-pasangan, dan pasangan yang paling banyak mengumpulkan sampah akan menjadi pemenang dan mendapatkan.... pujian.

ini lho yang menang sapu bersih pantai!

Setelah istirahat dan sarapan, acara berlanjut ke studi kasus. Jadi, para anggota GE berkeliling di sekitaran pantai dan mencari masalah apa yang ada di lingkungan tersebut, dan bagaimana menyelesaikannya. Studi kasus ini lalu dipresentasikan di hadapan para manager GE dan beberapa juri tamu; ada Pak Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. dari ChAIN Center dan Mas Didik Hari Purwanto dari KAMASE Teknik Fisika UGM. Acara ini berlangsung dengan baik, ide-ide yang muncul juga intriguing.

Kelompok I, mengungkit tentang sampah di sekitaran pantai dan juga larangan mengambil karang di pantai. 

Kelompok II membahas tentang masalahpengolahan air.

Dengan berakhirnya acara presentasi maka rangkaian acara Makrab GE untuk kali ini sudah selesai. Tapi tenang saja, masih banyak kok cerita-cerita yang bakal terukir di sini, apalagi dengan adanya ketambahan anggota-anggota baru yang tentu saja spesial, because everyone here is a star!








Tissue?! Something that's really needed? - Weekly Sharing Astrid



Tissue, benda tipis, simple, dan hampir menjadi kebutuhan manusia bergaya (yang katanya) modern.  Awalnya mencari artikel tentang tissue karena melihat secara real ketergantungan teman-teman dan orang disekitar mengenai keberadaan benda ini. Tissue yang beredar di masyarakat bermacam-macam jenisnya, antara lain:
a.        Facial tissue
Tissue jenis ini digunakan untuk bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang halus terutama bagian wajah. Oleh karena fungsinya, tissue jenis ini memiliki tekstur yang lembut dan halus.
b.      Toilet tissue
Teksturnya mudah hancur apabila basah / terkena cairan, dan tidak cocok untuk membersihkan wajah. Fungsi utama tissue jenis ini yaitu sebagai kertas pembersih pengganti air di toilet.
c.       Napkin Tissue
Teksturnya mudah menyerap minyak dan air sehingga digunakan untuk membersihkan mulut dan tangan setelah makan.
d.      Multi Purpose tissue
Bentuknya mirip tissue wajah, cukup lembut, sehingga bisa di gunakan untuk bermacam fungsi membersihkan.

Setelah mengamati diri dan orang di sekitar, ternyata tissue digunakan hampir setiap waktu, seperti ketika : selesai makan, berkeringat, tangan kotor, selesai mencuci tangan/muka, pilek, meja kotor, layar laptop kotor, meraut pensil (tissue di sini sering digunakan sebagai tempat menampung kotoran rautan pensil), tinta bolpoin mblobor, bersin, grogi, menumpahkan cairan, dll
Tidak dipungkiri bahwa tissue memiliki keunggulan seperti :
Ø  Mudah dibawa
Ø  Mudah dipakai
Ø  Mudah dibuang (praktis?)
Ø  (terlihat) ekonomis

Tapi benarkan dengan keunggulan itu kita benar-benar harus bergantung pada benda tipis ini? Tissue berbahan dasar 100% kayu. Menurut Koesnadi dari Sekjend Sarekat Hijau Indonesia ( SHI ) mengenai hitungan sederhana bagaimana penyusutan hutan alam Indonesia akibat dari penggunaan tissue oleh masyarakat, “Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap satu harinya 1 orang menggunakan ½ gulung kertas tisu Artinya penggunaan kertas tisu bisa mencapai 100 juta gulung tisu per hari, berarti per bulan nya pemakaian tisu di indonesia mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tissu itu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 Ton, Bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya".

Dengan perhitungan sederhana, diasumsikan :
produksi 1 kg tissue → 30 liter air + 4kWh listrik
1 manusia → 50 gram tissue/hari
Jika ¼ penduduk Indonesia yang memakai tissue maka 21 ribu ton tissue diproduksi setiap tahun dan untuk pembuatannya membutuhkan 630 juta liter air + 84 juta kwh listrik. Dengan kebutuhan seperti itu dengan kata lain kita telah membuang (dan mungkin sudah kita hirup) gas CO2 sebanyak42 ribu ton.

Relakah hanya dengan benda tipis itu kita merusak lingkungan sekitar??

Tenang, ada hero yang siap membantu menggantikan peran tissue kok : SAPU TANGAN

Yup, benda yang sebenarnya lebih dahulu ditemukan sebelum tissue, benda yang sekarang dianggap kuno dan tidak keren. Jika ada yang berpikiran seperti itu, justru yang berpikiran seperti itulah yang lebih kuno (hehe). Sapu tangan memiliki manfaat yang sama dengan tissue yaitu mudah dibawa dan mudah dipakai, hanya saja hero ini memiliki keuntungan lain yaitu tidak mudah dibuang, dapat dipakai berkali-kali, dan lebih so sweet :D
So, jangan ragu untuk berpaling dari tissue dan kembali setia pada sapu tangan kawan :)

Waste Segregation - Weekly Sharing Andrie



Beberapa hari yang lalu melihat acara di TV Desperate Housewives season 6. Ada bagian yang sangat menarik  Diceritakan ada ibu tua dan ibu muda. Si Ibu tua baru sedang membuang sampah, tetapi sampahnya tidak dipilah dulu sedangkan tempat sampah yang ada di situ udah tempat sampah yang dipilah - pilah. Lalu si ibu muda menghampiri dia dan terjadi diskusi.
 Ibu Muda        : Kenapa kamu tidak memisah sampahnya?
 Ibu Tua           : Apa urusanmu? Aku sudha melakukan hal ini sebelum kamu ada dan                               sampai sekarang langit masih biru. Untuk apa aku melakukannya?
Ibu Muda         : Bagaimana dengan keselamatan anak cucumu?
Ibu Tua            : Putraku sudah meninggal dan Putriku seorang lesbi
Karena kesal, si Ibu Muda pergi.
Dari cerita itu, kita perlu berefleksi lagi. Apakah kita harus menunggu langit siang menjadi hitam baru kita memisahkan sampah? Birunya langit dahulu tentunya berbeda dengan biru langit sekarang.
Nah, ini ada video tentang bagaimana cara kita memilah sampah
Ada lagi satu video, walau gak berhubungan, tapi animasi ini bisa bermanfaat buat kita. Setidaknya memberi tahu kita penting nya menjaga lingkungan.

Waste Management Discussion with Waste Refinery Center


Hari ini GamaEARTH menghadiri sebuah pertemuan yang diadakan oleh WRC (Waste Refinery Center). WRC adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Bu Siti Syamsiah, seorang dosen dari Teknik Kimia UGM. WRC berkonsentrasi pada bidang pengelolaan sampah atau biasa disebut dengan waste management. WRC ini terinspirasi dari Waste Refinery yang ada di Swedia. Dengan mengadaptasi visi dan misi yang sama, WRC bercita-cita untuk membuat pengelolaan sampah yang baik di Indonesia.

Pada pertemuan kali ini, WRC mengundang berbagai organisasi yang ada di lingkup fakultas teknik untuk membahas isu-isu yang terkait dengan pengelolaan sampah khususnya pengelolaan sampah di kampus teknik. Di sini GamaEARTH bertemu dengan perwakilan dari organisasi lain seperti KMTF (Keluarga Mahasiswa Teknik Fisika), MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa), Paksima dan KMTM (Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin), Satu Bumi (klub pencinta alam fakultas teknik), juga Fiagra (klub video fakultas teknik).

Dipimpin oleh Mbak Anggun, kami membahas masalah mulai dari ‘apa sih yang salah dari pengelolaan sampah di UGM? Khususnya di teknik?’ sampai ‘apa yang bisa kita lakukan?’ Dari pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan sejak pukul empat sore kami mendapatkan hasil bahwa permasalahan sampah itu berasal dari diri kita masing-masing. Ketidakpedulian masyarakat akan pengelolaan sampah, ketidaktahuan, serta keadaan sistem yang tidak mendukung adalah beberapa faktor utama yang menjadi akar dari masalah ini. Masih banyak orang yang malas memilah sampah atau bahkan meletakkan sampah pada tempatnya. Namun masalah tersebut juga terjadi karena sistem yang tidak mendukung juga kurangnya fasilitas pembuangan sampah yang memadai. Ketika di suatu tempat sudah diberikan fasilitas yang memadai untuk memilah sampah, awareness pelakunya kurang sehingga sampah masih tetap dicampur. Ketika para pelaku pembuang sampah sudah memilah sampah mereka, sistem pembuangan sampah yang tersedia untuk mengangkut sampah pada akhirnya mencampur kembali sampah-sampah yang sudah susah payah dipisah. Pada akhirnya, lingkaran setan tersebut terus menerus terjadi tanpa ada pemutus rantainya.

Dalam forum tersebut, GamaEARTH memapakarkan ‘Water and Energy Campaign’ sebagai salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh GamaEARTH untuk meningkatkan awareness masyarakat Teknik Kimia terhadap sampah dan isu-isu lingkungan yang lain. 

Banyak ide dan diskusi yang muncul dari pertemuan yang diadakan oleh WRC ini. Untuk selanjutnya, kami semua sepakat untuk tetap berdiskusi secara rutin setiap seminggu sekali di perpustakaan teknik. Kedepannya kami semua berencana untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan semua jurusan untuk mengatasi masalah sampah di lingkup Fakultas Teknik.

Senang sekali, dari diskusi ini GamaEARTH bisa melihat bahwa ternyata ada orang-orang yang juga sepaham dengan GamaEARTH dan juga berkeinginan untuk membuat bumi menjadi tempat yang lebih baik bagi umat manusia.

Semoga kegiatan ini bisa terus berkembang :D \m/

--ubi

Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Atsiri di Purbalingga(1)

 Kali ini saya mau berbagi pengalaman sewaktu saya berpartisipasi di salah satu proyek kerja Chain Centre yang diadakan pada tanggal 1-4 Oktober 2012 di Purbalingga. Dalam kegiatan pelatihan ini saya mewakili GamaEARTH untuk membantu Chain Centre pada tanggal 1-2 Oktober saja, untuk hari lainnya ada anak GamaEARTH lainnya (yaitu Putri 2010, ANdrie 2011, dan Ihsan 2010) yang juga membantu Chain Centre di Purbalingga. Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Atsiri ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Chain Center Jurusan Teknik Kimia UGM. Pelatihan dilakukan di aula Hotel Kencana, Jalan Pujowiyoto No 44, Purbalingga dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 17.30 setiap harinya. 
Tujuan pelatihan ini adalah agar penyuling minyak nilam di daerah Purbalingga mulai mengerti dampak dari limbah yang mereka hasilkan, baik limbah padat maupun limbah cair sehingga tumbuh kesadaran untuk tidak membuang limbah sembarangan. Selain itu juga dengan dibekalinya para penyuling dengan ilmu dan praktek cara pengolahan limbah padat dan cair dari penyulingan minyak nilam yang aplikatif dan efektif dalam mengurangi dan mengolah limbah yang ada. Pengolahan limbah yang diajarkan adalah jenis pengolahan limbah yang dapat meningkatkan perekonomian para penyuling karena dapat mengolah limbah menjadi produk samping yang dapat dijual kembali. Ada sekitar 18 peserta yang terdiri dari 17 pria dan 1 wanita yang semuanya merupakan penyuling minyak nilam di Kabupaten Purbalingga.

The 2nd Energy and Water Saving Campaign, 'Let's Go to The Beach'

Pada hari Rabu (25/09) lalu, GamaEarth (GE) kembali mengadakan Energy and Water Saving Campaign untuk kedua kalinya. Kali ini dengan mengangkat tema pantai, kampanye penghematan energi ini diberi judul 'Let's Go to The Beach' (Mari Pergi ke Pantai).

Sama seperti kampanye sebelumnya, kali ini GE juga kembali menghadirkan

  • Mading yang membahas mengenai pantai dan apa saja yang ada di sana, seperti hutan bakau, laut yang biru, hamparan pasir pantai
  • Teka Teki Silang (TTS) berhadiah menarik
  • kupon Free Drink bagi teman-teman yang pergi ke kampus dengan berjalan kaki atau bersepeda, sampai...
  • permainan menarik yang baru dan menyenangkan, apalagi kalau bukan ECOFUNOPOLY. Sssstt...konon permainan ini khusus didatangkan dari luar kota lho...


Oia..bagi teman-teman 'penghuni' teknik kimia yang beruntung, ada hadiah menarik untuk yang ikut menjaga kebersihan Teknik Kimia kita tercinta dengan menjadi 'relawan-relawati' HAPPY MOPPING..siapa ya yang beruntung kali ini?

Yuk tengok langsung ada apa aja waktu acara Campaign kemarin..
 Ini nih beberapa hadiah yang disiapkan buat temen-temen yang berpartisipasi di campaign GE

Asiknya dateng ke stand Campaign GE
ada gamesnya!! ^___^
Ehh..ada yg jualan es sirop?
-_____-"
Bukan..itu minuman untuk temen-temen yg ke kampus naik sepeda atau jalan kaki

Ini dia yang namanya ECOFUNOPOLY..!!!
sssttt....ada yg memecahkan 'rekor' kolektor karbon lho :P

 Ini dia stand Energy and Water Saving Campaign GE
kecil...namun punya semangat perubahan yang SANGAT BESAR \(^_^)/


Nah, itu dia liputan dari stand kecil GE..
Semoga teman-teman semua bisa mendapatkan makna sebenarnya dari acara tersebut..

Nantikan Energy and Water Saving Campaign jilid tiga..
Kapan ya???
Ssssttt...rahasia!!:D

Salam


2012 GamaEARTH Member Recruitment: Final Result

Welcome to our family!!!

After the careful selection, we are glad to announce that 6 of you are selected as GE new members!
CONGRATULATION TO:
        Ketty Puspa Jayanti (Tekim 2010): Press Department
        Arief Imam Santoso(Tekim 2010): External Affair Department
        Lady Varesqua Valentina (Tekim 2012): External Affair Department
        Astrid Ellyana (Tekim 2012): Project Development Department
        Muhammad Olvianas (Tekim 2012): Project Development Department
        Rizky Arimurty Hadju (Tekim 2012): Internal Affair Department

As you become GE member, please join our FB group and FB page as well as our Twitter and Blog:
        Blog: http://gamaearth.blogspot.com/
        FB group: http://www.facebook.com/groups/215314212406/
        FB page: http://www.facebook.com/GamaEARTH
       Twitter: @gamaearth

We, all the GE members, are looking forward to being with you in our next meeting (Tuesday, September 25, 4 pm @S-106).

Thank you in advance for your cooperation!

Open House and Open Recruitment 2012


Hello earth saviors! We'd like to share our recent activities: Open House and Open Recruitment. Stay tune! ;D


Open House
At September 8th, GamaEARTH held Open House in POLIMER 2012. It was hosted by Kak Melisa and Kak Wahyu. We had a brief presentation about our community and its activities.  All students seemed to listen our presentation seriously. Hahaha.

freshmen 2012

mr. president explained GamaEARTH

Free notebook to all 2012 students!!

We also gave leaflet from ChAIN Center (designed by GamaEARTH)

Open Recruitment
Here we are already, the GamaEARTH Open Recruitment 2012! After being ousted at the Open House, we were expecting the applications until September 18th 2012. The applicants vary from 2012, 2011, and 2010 Chemical Engineering students. After the documents selection step, the selection was continued to the Focus Group Discussion and Interview step. The FGD took place at the POTK Garden (north to Kantekim, in case you are not familiar with the venue J) in the shady afternoon of Thursday, September 19th 2012.

giving explaination about fgd

team 1

team 2


team 3

After discussing the case, each team had to presentate their result. There was also a discussion session where GamaEARTH members and another team could ask more about team's idea. We're glad to hear many many outstanding ideas from all applicants. Good job!

presentation

The interview was held in the following day in two sessions.  We met bright open-minded friends who have brought interesting discussions and fresh ideas towards both environments issues and sustainable development. Afterwards the GamaEARTH team had a very tight discussion and tough time to make the final announcement come to a decision.


Are you the new GamaEARTH member? Find out more in our next post. Hahaha :D

by F featuring L