2010 JEEF Young Environmental Forum (by: Andy-2008)
Ini adalah kegiatan kompetisi tentang proyek lingkungan yang
pertama kali saya ikuti. Saya sangat ingat apa yang saya pikirkan saat itu
waktu diberitahu oleh Mb Nisa (Tekim 2006) tentang kompetisi ini, “apa mungkin
saya bisa menang? Saya belum pernah sama sekali mengikuti kegiatan seperti ini,
dan lagi bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris (sambil mengingat skor
TOEFL saya yang rendah).” Tapi Mb Nisa sepertinya mengerti perasaan saya dan
teman-teman yang lain saat ditawari kesempatan ini. Mb Nisa Cuma mengatakan
“pokoknya isi aja dulu formulir data dirinya. Saya dengan polos hanya mengikuti
sarannya, saya isi formulir data diri dan langsung stuck di bagian formulir
proyek apa yang ingin diajukan. Hal yang selalu membuat saya pesimis adalah
hadiahnya mengikuti acara pada bulan Agustus 2010 dan Februari 2011 di Hanoi,
Vietnam secara gratis. Saya belum pernah pergi ke luar negeri, dan kali ini ada
tawaran gratis. “Pasti susah sekali untuk lolos!! Emang saya bisa? Apa
sebaiknya ga usah ikut aja ya, toh saya tidak punya ide apapun untuk diajukan
ke JEEF!” Tambah lagi, kita Cuma ada waktu seminggu sebelum deadline
pengumpulan berkas! Tapi Mbak Nisa terus mendorong kita untuk mengikuti acara
itu, hampir tiap malam dari jam 7 sampai tengah malam, Mb Nisa dan Mb Icha
(Tekim 2006) terus membimbing kita dalam menyusun proposal. Satu hal yang
membuat saya kagum pada kedua kakak kelas saya ini adalah mereka mempunyai pola
pikir yang benar-benar berbeda dari kakak kelas yang lain. There is something
unique in them!!! Dan mungkin hal itu karena mereka sudah benar-benar menjadi
bagian dari masyarakat internasional dengan segudang prestasi mengikuti
berbagai macam kegiatan internasional.
Sampai sekarang saya sangat berterima kasih pada kakak-kakak
kelas saya tersebut, berkat merekalah saya bisa mendapat kesempatan untuk
mengikuti kegiatan tingkat internasional (saya lolos menjadi finalis JEEF 2010
dan berangkat ke Vietnam). Selama 2 kali mengikuti kegiatan di Vietnam selama
masing-masing 1 minggu, hal tersebut benar-benar membuka pikiran saya. Selain
endapat berbagai macam pengalaman baru, teman-teman baru, jalan-jalan gratis,
tapi lebih dari itu saya menyadari bagaimana orang dari berbagai negara
berkata-kata dan bersikap dalam menghadapi masalah. Saya ingat saat itu saya
dan teman dari Thailand dan Vietnam mempunyai proyek yang serupa, kami membuat
pupuk dari sampah organik (tapi saya dari sampah makanan di warung sepanjang
Jakal, sedangkan mereka menggunakan sampah daun). Tapi walaupun kami sama-sama
membuat proyek yang sama tapi ada berbagai perbedaan di sana. Saya belajar
bahwa ternyata masalah sampah organik tidak hanya ada di Indonesia, tapi dengan
berbagai latar belakang budaya yang berbeda maka cara pelaksanaan proyek kami
pun berbeda-beda.
Saya menyadari benar sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan
tersebut ada hal yang berbeda dalam diri saya. Saya mulai menyadari sekarang
bahwa benar kata-kata Mbak Nisa saat itu, “kamu akan menyadari nanti bedanya
setelah kamu mengikuti kegiatan internasional”. Benar sekali!! Yang benar benar
saya rasakan perubahannya adalah saya belajar bahwa selama ini saya terlalu membatasi
mimpi saya! Saya belajar dari teman-teman dari berbagai negara bagaimana
amazing nya mereka, dan saya ingin menjadi mereka! Saya tidak lagi pesimis bisa
menjadi seaktif Mbak Nisa ata Mbak Icha, kenyataannya saya bisa mencapai level
ini.
Bagi semua orang yang baru mencoba hal baru, just do it with
all of your heart!! Jangan terlalu banyak berpikir rasional yang hanya
berpangkal pada rasa pesimis. Saya dari seorang yang dengan bahasa inggris yang
jelek dan tanpa pengalaman mengikuti kompetisi internasional (+ pesimis tinggi)
saja bisa melewati hal ini dan menjadi suatu pribadi yang baru. Yang kita
butuhkan seringkali hanya keberanian dan dorongan untuk meraih mimpi kita!
No comments:
Post a Comment