Pak Dib, Sang Inovator Dari Purworejo

Pak Dib, Sang Inovator Dari Purworejo
Oleh: Arief 2010

Every journey has its own story, tidak terkecuali dengan perjalanan beberapa teman Gama Earth beberapa pekan yang lalu ke Purworejo. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk berpartisipasi dalam proyek Chain Center untuk melakukan pendampingan pada acara Pekan Purworejo Expo 2012.  



Lalu bagaimana jalannya Purworejo Expo?  Apakah stand-stand yang ditampilkan sangat menarik?

Well, let’s put that aside, karena yang bakal kita  bahas disini adalah seorang sosok inspiratif yang Gama Earth temui saat berada di Purworejo. Dialah Bambang Setiawan Siswosudibyo atau akrab dipanggil Pak Dib. Pak Dib inilah alasan dari gama Earth berada di Purworejo Expo 2012.

Pak Dib adalah seorang inovator yang berhasil menciptakan sebuah alat gasifikasi biomassa sebagai alternatif sumber energi baru di Indonesia. Gasifikasi adalah suatu proses pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan gas karbonmonoksida dan hidrogen (produk ini sering disebut sebagai synthesis gas) yang dapat digunakan sebagai alternatif energi yang potensial.




Di usianya tidak tergolong muda dan dengan latar belakang pendidikan yang tidak terlalu tinggi, Pak Dib mampu menciptakan suatu alat yang mungkin sebagian dari kita tidak pernah memikirkannya. Disamping kreatifitasnya yang sangat luar biasa, ada hal lain yang perlu kita contoh dari sosok Pak Dib, yaitu semangat dan kepeduliannya yang sangat besar terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya. Meskipun tidak mendapat dukungan, Pak Dib berusaha mewujudkan imajinasinya ini  untuk menjadi suatu kenyataan. Pembuatan alat gasifikasi ini bukanlah pekerjaan mudah, Pak Dib harus mencari sebagian komponen dari alat ini di tukang loak, bahkan sebagian komponen yang lain beliau dapat sebagai pinjaman dari temannya.

Selain alat gasifikasi ini, Pak Dib juga telah berhasil menciptakan inovasi dibidang penghematan bahan bakar kendaraan bermotor melalui steam reforming yang telah mendapat berbagai penghargaan.

So guys, apakah sebagai generasi muda kita hanya bisa diam berpangku tangan dan acuh terhadap permasalahan yang ada di sekitar kita? Kalau Pak Dib saja bisa, mengapa kita tidak? As long as we have passion, faith and are willing to work had, there’s nothing we can’t achieve in this world.

Salam.

Renewable Energy Conference

Hello everyone!
Hari kamis tanggal 15 November 2012, GamaEARTH baru saja menghadiri suatu acara yang sangat menarik yaitu Renewable Energy Conference yang diadakan oleh teman-teman dari KAMASE (Kelompok Mahasiswa Sentra Energi) Jurusan Teknik Fisika UGM. Acara ini dihadiri oleh tiga kelompok mahasiswa yaitu GamaEARTH, Agritech Study Club, dan KAMASE sendiri sebagai tuan rumah. Dalam pertemuan tersebut terdapat dua agenda utama yaitu sharing tentang proyek-proyek energi terbarukan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok dan juga ada diskusi yang bertema bakti UGM untuk negeri melalui pengembangan energi terbarukan.
Acara ini diawali dengan sharing dari teman-teman KAMASE tentang proyek yang sudah mereka lakukan yaitu tentang pengembangan pikohidro di daerah Banjarnegara. Pikohidro ini seperti mikrohidro yaitu memanfaatkan adanya aliran air yang menggerakkan turbin dan akhirnya dapat menghasilkan listrik. Nah, pikohidro ini dimanfaatkan untuk penerangan jalan dan kegiatan-kegiatan UMKM budidaya jamur di sana. Selain proyek pikohidro, mereka juga mempresentasikan tentang Solar Power Water Pumping System yang diaplikasikan di daerah Panggang, Gunungkidul. Jadi dalam proyek ini energi yang berasal dari matahari digunakan untuk memompa air dari sumbernya yang terletak jauh dari pemukiman warga.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sharing dari teman-teman Agritech Study Club (ASC). ASC ini adalah kelompok mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian yang tentu banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan hasil pertanian. ASC mempresentasikan tentang salah satu proyek mereka yaitu pembuatan biodiesel dengan minyak goreng curah. Teman-teman ASC ini mengembangkan biodiesel yang berbahan minyak goreng curah yang secara kualitas termasuk rendah karena hanya melewati satu kali penyaringan.
            Nah, setelah itu GamaEARTH juga ikut sharing tentang proyek yang telah kami laksanakan yaitu tentang pembuatan biogas dari limbah buah Pasar Gemah Ripah, Gamping. GamaEARTH yang diwakili oleh mbak Nisa Finidhama Palestine menjelaskan tentang pembuatan biogas dari limbah pasar tersebut dan juga bagaimana cara pemilahan sampah yang dilakukan di pasar tersebut. Jadi, selain biogas dari limbah sampah ini juga dihasilkan pupuk kompos dan jus buah yang didapat dari buah dengan tergolong masih layak dikonsumsi.
            Tidak hanya sampai di situ, acara dilanjutkan dengan diskusi yang bertema bakti UGM untuk negeri melalui pengembangan energi terbarukan. Pada diskusi ini dari tiga kelompok mahasiswa ini mendiskusikan tentang tujuan yang bisa dicapai bersama. Dari ketiganya memiliki bidang ilmu yang berbeda-beda, hal ini sangat memungkinkan untuk GamaEARTH, ASC, dan KAMASE untuk bisa bekerja sama dan saling melengkapi sesuai keahliannya. Pada intinya visi dari GamaEARTH, ASC, dan KAMASE ini sama yaitu ingin mengabdi kepada masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada dan diharapkan akan dapat bekerjasama membangun sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat. Konferensi ini juga menjadi ajang untuk silaturahmi dari kelompok-kelompok mahasiswa yang bergerak di bidang energi terbarukan dan saling bertukar pikiran. Dari diskusi ini diharapkan hubungan antara kelompok-kelompok terus terjalin dan diharapkan akan ada forum komunikasi rutin bersama sehingga keberadaan dari ketiga kelompok ini juga akan memberi manfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi orang banyak serta tentu saja membantu pengembangan energi terbarukan bagi negeri tercinta ini :D

Makrab GE 2012: Sustainable Ecotourism [Part 1]

Good day everyone!
Tanggal 13-14 Oktober kemarin, kami baru aja mengadakan Makrab, alias Malam Keakraban. Acara ini memang rutin kami adakan sebagai sarana untuk, as the title says, mengakrabkan para anggota GamaEARTH, khususnya anggota GE 'bangkot' dan GE 'baru'.

Mau tau kami ngapain aja? Simak, ya!

Makrab paling nggak biasa ini dimulai dari keberangkatan kami pada hari Sabtu (13/10) dari kampus kami tercinta, Fakultas Teknik UGM. Lho kok nggak biasa? Soalnya biasanya Makrab GE itu ke tempat-tempat di dataran tinggi, seperti Samigaluh. Nah Makrab GE kali ini kami adakan di dataran yang agak rendah, lebih tepatnya pantai, lebih tepatnya lagi Pantai Kukup. Kenapa kok di pantai Kukup? Ah nanya melulu, disimak aja~

Anyway, kami berangkat dari FT UGM menggunakan bis sewaan. Berhubung bujet yang terbatas anak GE semuanya menentang pemakaian CFC berlebihan, jadilah bis yang kami sewa nggak pakai AC.

Penampakan bisnya. Nggak kalah kok sama bis ber-AC. Ada dangdut koplonya segala.

Perjalanan dari FT UGM ke Wonosari memakan waktu kurang lebih dua jam, dan syukurlah kami sampai di tempat tujuan dengan selamat dan banjir keringat.  After taking a little rest, berhubung kami ini norak-norak, kami langsung menuju pantai dan main air. Tapi kami nggak cuman main air kok. Di sini juga kami sempatkan untuk bertukar pikiran di Weekly Sharing: Special Edition tentang water footprint. Mau tau water footprint itu apa? Mau tau aja apa mau tau banget? Anyways, itu nggak akan saya bahas di sini, nanti aja di Part 2 ya~

Penampakan Pantai Kukup di sore hari

Weekly Sharing: Special Edition, on the silky soft sand, under the lukewarm sun

Kami main di pantai sampai matahari hampir terbenam. Setelah istirahat dan makan bersama, ada acara yang sebelumnya nggak pernah diadakan di Makrab GE yang manapun (hence the 'unusual'), yaitu acara pelantikan. Karena namanya pelantikan, acara ini memang ditujukan untuk inaugurasi anggota GE baru secara simbolis. Acaranya biasa kok, seperti pelantikan pada umumnya, push-up 100 kali, sit-up 100 kali, guling-guling di atas pasir, diceburin ke laut, dicambukin....nggak ding. Di GamaEARTH nggak ada senioritas kok, semuanya setara, cuman a matter of siapa duluan masuk siapa belakangan.

Foto-foto di atas diambil ketika acara pelantikan berlangsung. Jadi mata anggota-anggota barunya ditutup, lalu hanya dipandu dengan menggunakan suara ke tempat pelantikan, lalu pelantikan berlangsung dengan para anggota melemparkan bola berisi air yang merupakan simbol dari cita-cita dan apa yang ingin mereka capai bersama GE sekuat tenaga, saking kuatnya airnya sampai bercipratan ke panitia :|

Pelantikan yang agak geje pun selesai, dan dimulailah sesi bakar-bakaran. Meskipun sebagian besar jagung akhirnya malah berubah menjadi bahan bakar (baca: jatuh ke arang dan nasibnya tidak terselamatkan), tapi semuanya kebagian jagung bakar kok :). By the way, bakar-bakaran ini juga diselingi beberapa sesi curhat  colongan dan isak tangis....karena matanya kena asep. Abis bebakaran, ada yang ngurusin PKM, ada juga yang mengingat masa kecil dengan bermain ninja-ninjaan pake sarung. 

Coba tebak siapaaa?

Malam pun melarut dan semua terlelap, beristirahat untuk esok hari yang lebih cerah. 

Keesokan harinya dibuka dengan senam dari Mbak Instruktur yang katanya dulu juara SKJ waktu SD, namanya Putri Nur Fitasari. Senam ini dilakukan di pinggir pantai, sambil menghirup udara pagi yang segar, senam dimulai dan diakhiri dengan semangat (kayaknya sih).

Oh iya, di sini kita juga ngadain sedikit surprise buat Dodo Fadhila El Discha yang berulang tahun hari itu. Jadi si Dodo Dhila ditutup matanya lalu disuruh berjalan ke suatu tempat, lalu penutup matanya dibuka dan di pasir sudah ada tulisan ucapan selamat ulang tahun buat Dodo Dhila. Surprise!

Joyeux anniversaire, Dodo Dhila!

Ada acara bersih-bersih pantai juga. Ternyata sampah yang ditemukan sungguh tidak terduga. Banyak sampah plastik atau kotak rokok sih biasa, ini sampai ada sendal bekas, ban bocor, bungkus Baygon (?), dan lain sebagainya. Pembersihan pantai ini dilakukan berpasang-pasangan, dan pasangan yang paling banyak mengumpulkan sampah akan menjadi pemenang dan mendapatkan.... pujian.

ini lho yang menang sapu bersih pantai!

Setelah istirahat dan sarapan, acara berlanjut ke studi kasus. Jadi, para anggota GE berkeliling di sekitaran pantai dan mencari masalah apa yang ada di lingkungan tersebut, dan bagaimana menyelesaikannya. Studi kasus ini lalu dipresentasikan di hadapan para manager GE dan beberapa juri tamu; ada Pak Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. dari ChAIN Center dan Mas Didik Hari Purwanto dari KAMASE Teknik Fisika UGM. Acara ini berlangsung dengan baik, ide-ide yang muncul juga intriguing.

Kelompok I, mengungkit tentang sampah di sekitaran pantai dan juga larangan mengambil karang di pantai. 

Kelompok II membahas tentang masalahpengolahan air.

Dengan berakhirnya acara presentasi maka rangkaian acara Makrab GE untuk kali ini sudah selesai. Tapi tenang saja, masih banyak kok cerita-cerita yang bakal terukir di sini, apalagi dengan adanya ketambahan anggota-anggota baru yang tentu saja spesial, because everyone here is a star!








Tissue?! Something that's really needed? - Weekly Sharing Astrid



Tissue, benda tipis, simple, dan hampir menjadi kebutuhan manusia bergaya (yang katanya) modern.  Awalnya mencari artikel tentang tissue karena melihat secara real ketergantungan teman-teman dan orang disekitar mengenai keberadaan benda ini. Tissue yang beredar di masyarakat bermacam-macam jenisnya, antara lain:
a.        Facial tissue
Tissue jenis ini digunakan untuk bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang halus terutama bagian wajah. Oleh karena fungsinya, tissue jenis ini memiliki tekstur yang lembut dan halus.
b.      Toilet tissue
Teksturnya mudah hancur apabila basah / terkena cairan, dan tidak cocok untuk membersihkan wajah. Fungsi utama tissue jenis ini yaitu sebagai kertas pembersih pengganti air di toilet.
c.       Napkin Tissue
Teksturnya mudah menyerap minyak dan air sehingga digunakan untuk membersihkan mulut dan tangan setelah makan.
d.      Multi Purpose tissue
Bentuknya mirip tissue wajah, cukup lembut, sehingga bisa di gunakan untuk bermacam fungsi membersihkan.

Setelah mengamati diri dan orang di sekitar, ternyata tissue digunakan hampir setiap waktu, seperti ketika : selesai makan, berkeringat, tangan kotor, selesai mencuci tangan/muka, pilek, meja kotor, layar laptop kotor, meraut pensil (tissue di sini sering digunakan sebagai tempat menampung kotoran rautan pensil), tinta bolpoin mblobor, bersin, grogi, menumpahkan cairan, dll
Tidak dipungkiri bahwa tissue memiliki keunggulan seperti :
Ø  Mudah dibawa
Ø  Mudah dipakai
Ø  Mudah dibuang (praktis?)
Ø  (terlihat) ekonomis

Tapi benarkan dengan keunggulan itu kita benar-benar harus bergantung pada benda tipis ini? Tissue berbahan dasar 100% kayu. Menurut Koesnadi dari Sekjend Sarekat Hijau Indonesia ( SHI ) mengenai hitungan sederhana bagaimana penyusutan hutan alam Indonesia akibat dari penggunaan tissue oleh masyarakat, “Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap satu harinya 1 orang menggunakan ½ gulung kertas tisu Artinya penggunaan kertas tisu bisa mencapai 100 juta gulung tisu per hari, berarti per bulan nya pemakaian tisu di indonesia mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tissu itu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 Ton, Bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya".

Dengan perhitungan sederhana, diasumsikan :
produksi 1 kg tissue → 30 liter air + 4kWh listrik
1 manusia → 50 gram tissue/hari
Jika ¼ penduduk Indonesia yang memakai tissue maka 21 ribu ton tissue diproduksi setiap tahun dan untuk pembuatannya membutuhkan 630 juta liter air + 84 juta kwh listrik. Dengan kebutuhan seperti itu dengan kata lain kita telah membuang (dan mungkin sudah kita hirup) gas CO2 sebanyak42 ribu ton.

Relakah hanya dengan benda tipis itu kita merusak lingkungan sekitar??

Tenang, ada hero yang siap membantu menggantikan peran tissue kok : SAPU TANGAN

Yup, benda yang sebenarnya lebih dahulu ditemukan sebelum tissue, benda yang sekarang dianggap kuno dan tidak keren. Jika ada yang berpikiran seperti itu, justru yang berpikiran seperti itulah yang lebih kuno (hehe). Sapu tangan memiliki manfaat yang sama dengan tissue yaitu mudah dibawa dan mudah dipakai, hanya saja hero ini memiliki keuntungan lain yaitu tidak mudah dibuang, dapat dipakai berkali-kali, dan lebih so sweet :D
So, jangan ragu untuk berpaling dari tissue dan kembali setia pada sapu tangan kawan :)